Urutan Dinasti Islam dalam sejarah islam
Dinasti Islam
Dinasti Islam muncul setelah masa al-Khulafa
ar_Rasyidun berakhir. Tradisi pemerintah Islam tetap dipertahankan bersamaan
dengan upaya perluasan wilayah Islam ke seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa dinasti Islam yang pernah
berkuasa di dunia :
» Dinasti UMAYAH ----- 40 H/661 M - 132 H/750 M
» Dinasti ABBASIYAH ----- 132/750 M - 656 H/1258 M
» Dinasti IDRISIYAH ----- 172 H/789 M - 314 H/926 M
» Dinasti AGHLABIYAH ----- 184 H/800 M - 296 H/909 M
» Dinasti SAMANIYAH ----- 203 H/819 M - 395 H/1005 M
» Dinasti SAFARIYAH ----- 253 H/867 M - 900/1495 M
» Dinasti TULUN ----- 254 H/868 M - 292 H/905 M
» Dinasti HAMDANIYAH ----- 292 H/905 M - 394 H/1004 M
» Dinasti FATIMIYAH ----- 296 H/909 M - 566 H/1171 M
» Dinasti BUWAIHI ----- 33 H/945M - 447 H/1055M
» Dinasti SELJUK ----- 469 H/1077 M - 706 H/1307 M
» Dinasti AYUBIYAH ----- 569 H/1174 M - 650 H/1252 M
» Dinasti DELHI ----- 602 H/1206 M - 962 H/1555 M
» Dinasti MAMLUK MESIR ----- 648 H/1250 M - 923 H/1517 M
» Dinasti MUGHAL ----- 931 H/1525 M - 1275 H/1858 M
» Dinasti USMANI/OTTOMAN ----- 699 H/1300 M - 1341 H/1922 M
» Dinasti ABBASIYAH ----- 132/750 M - 656 H/1258 M
» Dinasti IDRISIYAH ----- 172 H/789 M - 314 H/926 M
» Dinasti AGHLABIYAH ----- 184 H/800 M - 296 H/909 M
» Dinasti SAMANIYAH ----- 203 H/819 M - 395 H/1005 M
» Dinasti SAFARIYAH ----- 253 H/867 M - 900/1495 M
» Dinasti TULUN ----- 254 H/868 M - 292 H/905 M
» Dinasti HAMDANIYAH ----- 292 H/905 M - 394 H/1004 M
» Dinasti FATIMIYAH ----- 296 H/909 M - 566 H/1171 M
» Dinasti BUWAIHI ----- 33 H/945M - 447 H/1055M
» Dinasti SELJUK ----- 469 H/1077 M - 706 H/1307 M
» Dinasti AYUBIYAH ----- 569 H/1174 M - 650 H/1252 M
» Dinasti DELHI ----- 602 H/1206 M - 962 H/1555 M
» Dinasti MAMLUK MESIR ----- 648 H/1250 M - 923 H/1517 M
» Dinasti MUGHAL ----- 931 H/1525 M - 1275 H/1858 M
» Dinasti USMANI/OTTOMAN ----- 699 H/1300 M - 1341 H/1922 M
UMAYAH (40 H/661 M - 132 H/750 M)
Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi daerah Timur
Tengah, Afrika Utara dan Spanyol. Dinasti Umayah berasal dari keturunan Umayah
bin Abdul Syams bin Abdul Manaf, pemimpin sukua Quraisy terpandang. Dinasti
Umayah muncul setelah Ali bin Abi Thalib (40 H/661 M) meninggal. Mu'awiyah,
keturunan Bani Umayah dari keluarga Harb, meneruskan kekuasaan dengan
mendirikan Dinasti Umayah. Dinasti Umayah terbagi menjadi dua periode kekuasaan
yaitu Umayah Damascus (Suriah) dan Umayah Cordoba (Spanyol). Kejayaan Dinasti
Umayah Damascus terdapai pada masa Khalifah al-Walid. Berakhirnya Dinasti
Umayah Damascus terjadi ketika Marwan II dibunuh tentara Abbasiyah pada 132
H/750 M. Selanjutnya Abdurrahman (cucu Hisyam) meloloskan diri ke Spanyol dan
mendirikan Dinasti Umayah Cordoba. Dinasti Umayah Cordoba mengalami kejayaan
pada masa Abdurrahman III dan al-Hakam II. Peninggalan Dinasti Umayah Damascus
berupa Katedral St. John di Damascus yang diubah menjadi masjid, Katedral di
Hims yang digunakan sebagai masjid dan gereja dan tempat istirahat di padang
pasir seperti Qusair Amrah dan al-Musatta, adapun peninggalan Dinasti Umayah
Cordoba adalah Masjid Cordoba di Spanyol.
ABBASIYAH (132/750 M - 656 H/1258 M)
Dinasti ini mempunyai wilayah kekuasan yang meliputi
Irak, Suriah, Semenanjung Arabia, Uzbekistan dan Mesir bagian timur. Pendiri
dinasti sekaligus khalifah pertama adalah Abu Abbas as-Saffah. Kekuasaan
Dinasti Abbaisyah dibagi menjadi empat periode, yaitu periode awal 132 H/750
M-232 H/847 M), periode lanjutan (232 H/847 M-333 H/945 M), periode Buwaihi
(333 H/945 M- 447 H/1055 M), dan periode Seljuk (447 H/1055 M- 656 H/1258 M).
Masa panjang dinasti ini dilalui dengan pola pemerintahan yang berubah-ubah
seusuai perubahan politik, sosial, budaya dan penguasa. Dinasti Abbasiyah
mengalami jaman keemasan ketika dipimpin oleh as-Saffah, al-Mansur, al-Mahdi,
Harun ar-Rasyid, al-Amin, al-Ma'mum, Ibragim, al-Mu'tasim dan al-Wasiq.
kekuasaan Abbasiyah melemah dengan adanya pertentangan dan pemberontakan dari
dalam negeri serta ancaman dari pihak luar, seperti Bizantum (Romawi Timur) dan
orang Mongol. Dinasti Abbasiyah runtuh setelah orang Mongol di bawah pimpinan
Hulagu Khan, cucu Jengiz Khan, menghancurkan Baghdad. Peninggalan Dinasti
Abbasiyah meliputi antaran lain Baitulhikmah, yaitu suatu lembaga pusat kajian
keilmuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid, dan Masjid al-Mutawakkil
yang mempunyai menara spiral di Samarra (Irak).
IDRISIYAH (172 H/789 M - 314 H/926 M)
Wilayah kekuasaannya adalah Magribi (Maroko). Dinasti
ini didirikan oleh Idris I bin Abdullah, cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dan
merupakan dinasti pertama yang beraliran Syiah, terutama di Maroko dan Afrika
Utara. Sultan Idrisiyah terbesar adalah Yahya IV (292 H/905 M-309 H/922 M) yang
berhasil merestorasi Volubilis, kota Romawi, menjadi kota Fez. Dinasti
Idrisiyah berperan dalam menyebarkan budaya dan agama Islam ke bangsa Berber
dan penduduk asli. Dinasti ini runtuh setelah ditaklukkan oleh Dinasti
Fatimiyah pada 374 H/985 M. Dinasti Idrisiyah antara lain meninggalkan Masjid
Karawiyyin dan Masjid Andalusia yang didirikan pada 244 H/859 M.
AGHLABIYAH (184 H/800 M - 296 H/909 M)
Pusat pemerintahannya terletak di Qairawan, Tunisia.
Wilayah kekuasaan Aghlabiyah meliputi Tunisia dan Afrika Utara. Pemimpin
pertama dinasti ini adalah Ibrahim I bin al-Aglab, seorang panglima dari
Khurasan Aghlabiyah berperan dalam mengganti bahasa latin dengan bahasa Arab
serta menjadikan Islam agama mayoritas. Dinasti ini berhasil menduduki Sicilia
dan sebagian besar Italia Selatan, Sardinia, Corsica, bahkan pesisir Alpen pada
abad ke-9. Dinasti Aghlabiyah berkahir setelah ditaklukan oleh Dinasti
Fatimiyah. Peninggalan dinasti ini antara lain adalah Masjid Raya Qairawan dan
Masjid Raya di Tunis.
SAMANIYAH (203 H/819 M - 395 H/1005 M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah meliputi daerah
Khurasan (Irak) dab Transoksania (Uzbekistan) yang terletak di sebelah timur
Baghdad. Ibukotanya adalah Bukhara. Dinasti Samaniyah didirikan oleh Ahmad bin
Asad bin Samankhudat, keturunan seorang bangsawan Balkh (Afghanistan Utara).
Puncak kejayaan tercapai pada masa pemerintaha Isma'il II al-Muntasir, khalifah
terakhir Samaniyah, tidak dapat mempertahankan wilayahnya dari serangan Dinasti
Qarakhan dan Dinasti Ghaznawi. Dinasti Samaniyah berakhir setelah Isma'il II
terbunuh pada 395 H/1005 M. Peninggalan Dinasti Samaniyah berupaa Mausoleum
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, seorang ilmuwan muslim.
SAFARIYAH (253 H/867 M - 900/1495 M)
Dinasti Safariyah merupakan sebuah dinasti Islam yang
paling lama berkuasa di dunia. Wilayah kekuasaan Dinasti Safariyah meliputi
kawasan Sijistan, Iran. Pendiri dinasti ini adalah Ya'qub bin Lais as-Saffar,
seorang pemimpin kelompok Khawarij di Porpinsi Sistan (Iran). Dinasti Safariyah
di bawah kepemimpinan Amr bin Lais berhasil melebarkan wilayah kekuasaanya
sampai Afghanistan Timur. Pada masa itulah kekuasaan Dinasti Safariyah mencapi puncaknya.
Dinasti ini semakin melemah karena pemberontakan dan kekacauan dalam
pemerintahan. Akhirnya Dinasti Ghaznawi mengambil alih kekuasaan Dinasti
Safariyah. Setelah penguasa terakhir Dinasti Safariyah, Khalaf, meninggal
dunia, berakhir pula kekuasaan Dinasti Safariyah di Sijistan.
Dinasti Tulun adalah sebuah dinasti Islam yang masa
pemerintahannya paling cepat berakhir. Wilayah kekuasaan dinasti Tulun meliputi
Mesir dan Suriah. Pendirianya adalah Ahmad bin Tulun, putra seorang Turki yang
diutus oleh gubernur Transoksania (Uzbekistan) emmbawa upeti ke Abbasiyah.
Dinasti Tulun yang memerintah sampai 38 tahun berakhir ketika dikalahkan oleh
pasukan Abbasiyah dan setelah Khalifah Syaiban bin Tulun terbunuh.
Wilayah kekuasaanya meliputi Aleppo (Suriah) dan Mosul
(Irak). Nama dinasti ini dinisbahkan kepada pendirinya, Hamdan bin Hamdun yang
bergelar Abul Haija'. Dinasti Hamdaniyah di Mosul dipimpin oleh Hasan yang
menggantikan ayahnya, Abu al-Haija;. Kepemimpinan Hasan mendapat pengakuan dari
pemerintah Baghdad. Dinasti Hamdaniyah di Aleppo didirikan oleh Ali
Saifuddawlah, suadara dari penguasa Hamdaniyah Mosul. Ali Saifuddawlah merebut
Aleppo dari Dinasti Ikhsyidiyah. Dinasti Hamdaniyah di Mosul maupun di Aleppo
berakhir ketika para pemimpin meninggal.
Wilayah kekuasaannya meliputi Afrika Utara, Mesir dan
Suriah. Berdirinya Dinasti Fatimiyah dilatarbelakangi oleh melemahnya Dinasti
Abbasiyah. Ubaidillah al-Mahdi mendirikan dinasti Fatimiyah yang lepas dari
kekuasaan Abbasiyah. Dinasti ini mengalami puncak kejayaan pada masa
kepemimpinan al-Aziz. Kebudayaan Islam berkembang pesat pada masa Dinasti
Fatimiyah, yang ditandai dengan berdirinya Masjid al-Azhar. Masjid ini
berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti
Fatimiyah berakhis setelah al-Adid, khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, jatuh
sakit. Salahudin Yusub al-Ayyubi, wazir Dinasti Fatimiyah menggunakan kesempatan
tersebut dengan mengakui kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mustadi. Peninggalan
dinasti ini meliputi antara lain Masjid al-Azhar yang sekarang terkenal dengan
Universitas al-Azhar-nya, Bab al-Futuh (Benteng Futuh) dan Masjid al-Akmar di
Cairo, Mesir.
Wilayah kekuasaan Dinasti Buwaihi meliputi Irak dan
Iran. Dinasti ini dibangun oleh tiga bersaudara yaitu Ali bin Buwaihi, Hasan
bin Buwaihi dan Ahmad bin Buwaihi. Perjalanan Dinasti Buwaihi dapat dibagi dua
periode. Periode pertama merupakan periode pertumbuhan dan konsolidasi
sedangkan periode kedua daalh periode defensi, khususnya di wilayah Irak dan
Iran Tengah. Dinasti Buwaihi mengalami perkembangan pesat ketika Dinasti
Abbasiyah di Baghdad mulai melemah. Dinasti Buwaihi mengalami kemunduran dengan
adanya pengaruh Tugril Beg dari Dinasti Seljuk. Peninggalan dinasti ini antara
lain berupa observatorium di Baghdad dan sejumlah perpustakaan di Syiraz, ar-Rayy
dan Isfahan (Iran).
Wilayah kekuasaannya meliputi Irak, Iran, Kirman dan
Suriah. Dinasti Seljuk dibagi menjadi lima cabang yaitu Seljuk Iran, Seljuk
Irak, Seljuk Kirman, Seljuk Asia Kecil dan Seljuk Suriah. Dinasti Seljuk
didirikan oleh Seljuk bin Duqaq dari suku bangsa Guzz dari Turkestan. Akan
tetapi tokoh yang dipandang sebagai pendiri dinasti seljuk yang sebenarnya
adalah Tugril Beq. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti Seljuk dan
mendapat pengakuan dari Dinasti Abbasiyah. Dinasti Seljuk melemah setelah para
pemimpinnya meninggal atau ditaklukkan oleh bangsa lain. Peninggalan dinasti
ini adalah Kizil Kule (Menara Merah) di Alanya, Turki Selatan, yang merupakan
pangkalan pertahanan Bani Seljuk dan Masjid Jumat di Isfahan, Iran.
Pusat pemerintahan Dinasti Ayubiyah adalah Cairo,
Mesir. Wilayah kekuasaannya meliputi kawasan Mesir, Suriah dan Yaman. Dinasti
Ayubiyah didirikan Salahudin Yusuf al-Ayyubi, setelah menaklukan khalifah
terakhir Dinasti Fatimiyah, al-Adid. Salahudin berhasil menaklukan daerah Islam
lainnya dan pasukan salib. Selain dikenal sebagai panglima perang, Salahudin
juga mendorong kemajuan di bidang agama dan pendidikan. Berakhirnya masa
pemerintahan Ayubiyah ditandai dengan meninggalnya Malik al-Asyraf
Muzaffaruddin, sultan terakhir dan berkuasanya Dinasti Mamluk. Peninggalan
Ayubiyah adalah Benteng Qal'ah al-Jabal di Cairo, Mesir.
DELHI (602 H/1206 M - 962 H/1555 M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Delhi terletak di India
Utara. Dinasti Delhi mengalami lima kali pergantian kepemimpinan yaitu Dinasti
Mamluk, Dinasti Khalji, Dinasti Tuglug, Dinasti Sayid dan Dinasti Loyd. Pada
periode pertama, Delhi dipimpin Dinasti Mamluk selama 84 tahun. Mamluk
merupakan keturunan Qutbuddin Aybak, seorang budak dari Turki. Dinasti Khalji
dari Afghanistan memerintah selama 30 tahu. Dinasti Tuglug memerintah selama 93
tahun, sedangkan Dinasti Sayid selama 37 tahun. Penguasa terakhir Delhi adalah
Dinasti Lody yang memerintah selama 75 tahun. Peninggalan Dinasti Delhi antara
lain adalah Masjid Kuwat al-Islam dan Qutub Minar yang berupa menara di Lalkot,
Delhi (India)
Wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk Mesir dan Suriah.
Dinasti Mamluk berasal dari golongan hamba yang dimiliki oleh para sultan dan
amir, yang dididik secara militer oleh tuan mereka. Dinasti Mamluk yang
memerintah di Mesir dibagi dua yaitu Mamluk Bahri dan Mamluk Burji. Sultan
pertama Dinasti Mamluk Bahri adalah Izzudin Aibak, Sultan Dinasti Mamluk Bahri
yang terkenal antara lain adalah Qutuz, Baybars, Qalawun dan Nasir Muhammad bin
Qalawun. Baybars adalah sultan Dinasti Mamluk Bahri yang berhasil membangun
pemerintahan yang kuat dan berkuasa selama 17 tahun. Dinasti Mamluk Burji
kemudian mengambil alih pemerintahan dengan menggulingkan sultan Mamluk Bahri
terakhir, as-Salih Hajii bin Sya'ban. Sultan pertama penguasa Dinasti Mamluk
Burji adalah Barquq (784 H/1382 M-801 H/1399 M). Dinasti Mamluk Mesir
memberikan sumbangan besar bagi sejarah Islam dengan mengalahkan kelompok
Nasrani Eropa yang menyerang Syam (Suriah). Selain itu, Dinasti Mamluk Mesir
berhasil mengalahkan bangsa Mongol, merebut dan mengIslamkan Kerajaan Nubia
(Ethiopia), serta menguasai Pulau Cyprus dan Rhodos. Dinasti Mamluk Mesir berakhir
setelah al-Asyras Tuman Bai, sultan terakhir, dihukum gantung oleh pasukan
Usmani Turki. Peninggalan Dinasti Mamluk antara lain berupa Masjid Rifai,
Mausoleum Qalawun dan Masjid Sultan Hassan di Cairo.
Wilayah kekuasaan dinasti ini terletak di India.
Dinasti Mughal didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, putra pertama Umar
Syeikh Mirza, seorang penguasa Fargana di Turkistan (Transoksania). Dinasti
Mughal dimulai ketika Babur menguasai Punjab dan meruntuhkan Dinasti Lody di
Delhi. Dinasti Mughal menyebabkan terpusatnya daerah di India yang semula oleh
gubernur, serta meluasnya politik Islam di wilayah India. Dinasti Mughal sangat
memperhatikan pengembangan Islam, terutama di bidang pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Dinasti Mughal mendirikan khanqah (pesantren), yang merupakan
pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal juga memperhatikan
pengembangan peradaban, terutama di bidang seni lukis, seni musik dan seni
bangunan. Hal ini antara lain terlihat dari peninggalannya berupa Istana Hawa
Mahal di Jaipur, red Fort (Benteng Merah), Delhi, Taj Mahal di Agra dan Masjid
Badsyahi di Lahore. Dinasti ini runtuh setelah Inggris mulai menancapkan
kekuasaanya di India. Bahadur II, sultan terakhir, diusir dari istananya oleh
penguasa Inggris.
Dinasti yang pusat pemerintahannya di Istanbul, Turki,
ini mempunyai wilayah kekuasaan paling luas. Wilayahnya meliputi sebagian Asia,
Afrika dan Eropoa. Dinasti Usmani merupakan satu di antara tiga dinasti Islam
yang besar pada abad Pertengahan, selain Dinasti Safawi di Persia (Iran) dan
Dinasti Mughal di India. Dalam sejarah Islam, periode itu disebut juga Masa
Tiga Kerajaan Besar. Dinasti Usmani menjadi negara besar setelah berhasil
menaklukan Bizantium (856 H/1453 M) dan berkuasa lebih dari 6 abad. Dinasti ini
didirikan oleh Usman, putra seorang pemimpin suku Kayi yang bernama Artogrol.
Dinasti Usmani berhasil menyebarkan Islam sampai ke daratan Eropa. Puncak
kejayaan dinasti ini tercapai pada masa pemerintahan Sulaiman I (The Great, The
Magnificent, al-Qanuni). Dinasti Usmani kemudian semakin melemah akibat
pemberontakan internal dan kalah perang melawan bangsa Eropa. Pada perkembangan
selanjutnya, Dinasti Usmani mengalami masa modernisasi (1839-1924), yang
ditandai dengan pembaruan di bidang politik, administrasi dan kebudayaan.
Dinasti Usmani berakhir dan berganti menjadi negara modern yang berbentuk
republik yang sekuler pada 1924. Pendirian republik Turki dipelopori oleh
Mustafa Kemal Pasya Ataturk. Ia menanamkan paham nasionalisme dan menghapuskan
kekuasaan sultan. ada banyak peninggalan Dinasti Usmani, antara lain Masjid
Sulaiman, Masjid al-Muhammadi, Masjid Abu Ayub al-Ansari dan Masjid Aya Sofia
di Istanbul yang berasal dari renovasi sebuah gereja
Sumber: sejarahislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar