Minggu, 15 Maret 2015
Kebenaran Surat Ar-Rahman 19-20: Dua Laut yang Tidak Pernah Bercampur
Beberapa hari yang lalu saya baru saja usai
menuntaskan mengaji Surat Ar-Rahman. Setiap
selesai shalat Maghrib saya punya kebiasaan
mengaji Al-Quran.
Surat Ar-Rahman adalah surat yang “ajaib” menurut saya, karena di dalamnya
Tuhan berulangkali menjelaskan “Maka, nikmat Tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan?”.
Saya ingin mengulas posting tentang surat ini pada lain
waktu, insya Allah. Tadi pagi saya menerima kiriman foto dari rekan
dosen ITB melalui milis. Ini foto yang
mengagumkan, sebab foto ini membuktikan
kebenaran Surat Ar-Rahman ayat 19 dan 20 yang
berbunyi: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang
keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada
batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S Ar-Rahman:19-20)
Inilah foto tersebut, yang memperlihatkan aliran
dua lautan yang tidak pernah bercampur, seolah-olah ada sekat atau dinding yang memisahkannya.
Subhanallah, Maha Besar Allah Yang Maha Agung.
Ternyata air laut yang tidak bercampur itu benar-
benar ada. Saya sudah sering membaca ayat tersebut,
tapi masih belum tahu di mana gerangan air laut
yang tidak pernah bercampur itu.
Ayat lain yang
menceritakan fenomena yang sama terdapat pada Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang
mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar
dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan
antara keduanya dinding dan batas yang
menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)
Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di
Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua
Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko
dan Spanyol (Sumber foto dari sana dan sini).
Dari hasil googling saya di internet, saya
menemukan penjelasan ilmiah tentang laut tersebut.
Berikut hasil kutipan saya saya dari berbagai
sumber di internet:
Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian
bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu,
kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air
laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki
kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari
air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke
daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah.
Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat,
menuju Samudera Atlantik. Lalu apakah air ini akan
bercampur dengan air di Samudera Atlantik?
TIDAK!. Lho??
Ternyata ketika air laut dari Laut
Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka tidak
mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan
kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua air
dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari
Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap.
Inilah keajaiban alam.
Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini.
Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak
mau bercampur dengan air laut dari Samudera
Atlantik ini menyusup dibawah air laut yang berasal dari Samudera Atlantik.
Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera
Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari
permukaan Samudera Atlantik.
MasyaAllah ..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar