Kaleng,
kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas
pertanian
atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak
dikehendaki
oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah
atau
sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan.
Oleh
karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan
sampah
dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
ditimbun,
dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut
yang
paling baik adalah dengan daur ulang.
Salah
satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji
pada
beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses
pirolisis
yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan
suhu
tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah
dapat
diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan
anorganik.
Bahan-bahan
tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai
bahan
bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah
rendahnya
kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat
pencemaran.
Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari
hewan,
tumbuhan, manusia ataupun gabungannya) secara biologiskimiawi
dengan
bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur)
serta
oleh hewan-hewan kecil disebut kompos.
Dalam
pembuatan kompos, sangat diperlukan mikroorganisme.
Jenis
mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos
bergantung
pada bahan organik yang digunakan serta proses
yang
berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob).
Selama
proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya
selulosa,
pembentukan asam organik terutama asam humat yang
penting
dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat
sebagai
pupuk.
Bioteknologi
dapat diterapkan dalam pengolahan limbah,
misalnya
menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain
dalam
mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan
pengemulsi
yang menyebabkan minyak bercampur dengan air
sehingga
dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi,
yaitu
polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri
Acinetobacter
calcoaceticus. Dengan bioteknologi, pengolahan
limbah
menjadi terkontrol dan efektif. Pengolahan limbah secara
bioteknologi
melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan anaerob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar