Adu Banteng atau corrida de toros adalah kebudayaan khas orang Spanyol.
Mereka biasa menyelenggarakannya pada bulan April di Sevilla, kota
ketiga terbesar di Spanyol, ibu kota Provinsi Andalusia. Adu banteng
merupakan pertarugan antara manusia (matador) dan banteng dalam satu
arena, plaza de toros. Menjadi matador merupakan lambang kegagahan di
Spanyol. Adu banteng adalah seni, way of life, kekejaman, mata
pencaharian dan terkadang digunakan untuk bisnis. La lidia adalah
seninya.
Matador, secara harafiah berarti pembunuh, adalah seorang torero yang
sangat ahli di dalam pertarungan melawan banteng. Torero adalah pelaku
utama dalam pertunjukan pertarungan manusia melawan banteng di Spanyol
dan negara-negara berbahasa Spanyol lainnya. Dalam pertarungan ini,
seorang torero berperan mempermainkan dan pada akhirnya membunuh banteng
tersebut. Torero disebut sebagai toreador dalam bahasa Inggris, tapi
istilah ini hampir tidak pernah dipakai di Spanyol maupun Amerika Latin.
Sejarah Adu Banteng
Asal mula adu banteng berasal dari sejarah mengorbankan kerbau jantan
pada zaman Yunani sampai Roma kuno dan kemudian mengalami evolusi
sewaktu mencapai Spanyol. Pada abad ke-18, King Carlos III melarangnya,
tapi tidak lama karena kemudian penerusnya segera menghidupkannya lagi.
Pada abad ke-19 sekolah matador didirikan di Seville dan sekaligus
dengan peternakan banteng unggul toro bravo. Biasanya dipertandingkan
tiga banteng dengan tiga matador.
The Bulls Getting Wild
Adu banteng dimulai dengan paseillo, yaitu semua peserta yang mengikuti
pertarungan memasuki gelanggang dan memperkenalkan diri ke ribuan
penonton. Selanjutnya, alguacilillos menunggang kuda ke pemimpin
penyelenggara, kemudian dengan simbolis menanyakan kunci untuk
mengeluarkan banteng, ”Puerta de los toriles” (banteng telah berada di
belakang pintu arena).
Pintu kandang dibuka dan banteng pertama memasuki arena. Di sinilah
pertarungan yang terdiri dari tiga bagian itu dimulai, masing-masing
bagian dipisahkan bunyi terompet.
Pada setiap pertandingan ada tiga matador, masing-masing ditugaskan
berhadapan dengan dua banteng, waktu yang dihabiskan kira0kira 10-15
menit setiap banteng.
Bagian pertama, torero menggunakan capote, kain besar berwarna ungu atau
kuning. Kemudian, picadores yang menunggang kuda dengan tombak di
tangan yang dipakai menusuk bagian otot banteng untuk melemahkan
kekuatan banteng tersebut.
Bagian kedua disebut suerte de banderillas, di mana tiga banderilleros
ditantang menyangkutkan masing-masing sepasang banderillas, berbentuk
seperti kayu, ke punggung banteng.
Bagian terakhir disebut suerte suprema, di mana kita sering melihat
torero dengan muleta, kain merahnya. Dia harus dapat menunjukkan faena,
keterampilan menguasai banteng. Pada bagian ini dapat kita lihat
keindahan adu banteng, cara untuk membawa banteng dekat dengan tubuh
torero dan akhirnya membunuh banteng dengan pedangnya.
Kegagahan Sang Torero (Matador)
Menjadi seorang Matador atau torero adalah suatu kehormatan bagi orang
Spanyol, terlebih lagi dapat menaklukan sang banteng. Matador adalah
bintang dari pertunjukkan ini di lapangan. Seorang matador harus bisa
menyeimbangkan antara keterampilan kaki, kecekatan tangan, kecepatan
mata dan pengambilan keputusan dalam bilangan detik untuk menghujamkan
pedang ke jantung sang banteng.
Kehebatan matador dilihat dari keterampilannya menguasai dan membunuh
banteng dengan cepat. Matador yang melakukan tugasnya dengan baik
dianugerahi kuping banteng, yang dapat dilemparkannya ke penonton.
Ada kalanya matador gagal menghujamkan pegangnya dan banteng menyeruduk matador biasanya bagian paha menembus ke perut.
Jika demikian maka segera dilarikan ke ruang medis dan tidak jarang
berujung ke kematian. Walaupun tangis para keluarga mengiringi
kematiannya tapi sang matador telah melaksanakan tekadnya, membunuh atau
dibunuh, sesuai la lidia.
Hanya seorang torero yang sangat ahli yang dapat naik tingkat sebagai
seorang matador dalam sebuah pertarungan melawan banteng yang disebut
alternativa. Dalam pertarungan alternativa ini, seorang Novillero
(petarung banteng junior) dapat melakukan pertunjukan di depan penonton
dan diperkenalkan sebagai matador de toros.
Salah satu matador yang paling terkenal sepanjang masa adalah Juan
Belmonte, yang teknik-tekniknya merevolusi pertarungan itu dan kemudian
menjadi standar dalam penilaian matador hari-hari ini. Seorang matador
yang paling sukses akan diperlakukan seperti seorang bintang, dengan
pendapatan yang berlimpah, memiliki banyak penggemar, dan sering
digosipkan oleh tabloid. Namun demikian, pada saat ini profesi matador
tidak mendapatkan pendapatan sebesar pendahulunya pada tahun 1960-an.
Media masa juga kebanyakan meliput hanya sedikit matador yang dikenal
sebagai "mediaticos" yang tidak termasuk petarung-petarung top Spanyol.
Dengan sifat pertarungan yang berbahaya itu, lebih dari 40 orang
matador telah terbunuh di gelanggang pertarungan. Salah satu petarung
paling terkenal dalam sejarah, Manolete, tewas dalam pertarungan pada
tahun 1947.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar