1. Memiliki keidupan sosial tinggi
Semut adalah hewan yang hidup berkeloni, semut tahu bagaimana hidup bersama dalam komunitasnya, karena hidup secara berkelompok, semut memiliki kehidupan sosial yang tinggi, mereka akan bergotong royong jika ada semut yang menemukan makanan, mereka akan saling memperingati jika dalam keadaan bahaya, mereka akan saling menolong jika diserang, dan lain-lain, semut adalah hewan yang memiliki sosial yang tinggi.
Dalam kepemimpinan pun demikian, seorang pemimpin harus mengembangkan gaya kepemimpinan kehidupan sosial yang tinggi, maksudnya setiap orang yang berada dalam komunitas harus saling mendukung, jika ada permasalahan yang terjadi pada salah satu anggota itu juga menjadi perhatian semuanya, jika ada yang mengetahui pihak-pihak tertentu yang mau menjatuhkan sesorang, maka harus haruslah semua anggota dapat mencegahnya, bukan membiarkan ada anggota yang hancur, kehidupan sosial yang tinggi akan menciptakan suatu iklim kerja yang baik, walaupun hanya mempehatikan hal-hal yang sederhana. Di sinilah peranan penting seorang pemimpin yang mengembangkan gaya kepeminan yang memiliki kehidupan sosial yang tinggi
2. Memiliki kehidupan yang teratur
Semut adalah hewan yang hidupnya sangat teratur, mereka tahu tugas dan kewajibannya, mereka tidak ada rasa iri walapun tugasnya berbeda-beda, dalam koloni semut terdapat semut pekerja, semut pejantan, semut prajurit dan ratu semut, namun dalam kehidupan semut tidak ada yang mengawasi, semut bukan budak dari siapapun, tidak ada semut yang tugasnya untuk mengontrol semut lainnya.
Dalam kepemimpinan juga demikian, seorang pemimpin harus menciptakan suatu iklim kerja yang teratur, di mana semua pekerja tahu tugas dan kewajibannya, dan dengan demikian tidak perlu ada pengawasan, karena sudah teratur. Perkerja memiliki intergritas yang tinggi, sehingga tingkat kecelakan kerja adalah nihil.
3. Mudah beradaptasi
Semut adalah hewan yang dapat hidup di mana-mana, ada yang tinggal di tanah, di pohon, di daun yang membusuk, di dalam rumah, dan di banyak tempat lagi, semut dapat hidup di mana-mana, karena semut dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkunganya.
Dalam kepemimpinan juga demikian, hendaknya dikembangkan para pekerja dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan, terutama lingkungan yang memiliki banyak pekerja dan unit yang banyak, pekerja hendaknya tidak mengalami kesulitan jika terjadi mutasi kerja, pekerja dapat menghadapi situasi dan kondisi bagaimanapun juga, baik perusahan masih jaya atau perusahan dalam keadaan kritis.
4. Tidak putus asa dan Kuat
Semut adalah serangga yang tidak putus asa, coba perhatikan ketika semut memperoleh makanan yang besar atau sulit terjangkau, mereka akan berusaha dengan daya upaya untuk mengambil atau memperoleh makanan tersebut, semut tidak pernah mau meninggalkan makanan tersebut sebelum memperolehnya. Dalam kepemimpinan haruslah demikian, yakni harus menciptakan iklim yang pelerja tidak putus asa, tetapi berusaha terus untuk mencapai kesuksesan
Semut adalah serangga yang kuat, mereka dapat mengangkat barang yang beratnya sepuluh kali lipat dari berat tubuhnya, bahkan gajahpun tidak sanggup melakukan hal demikian, semut yang kelihatannya lemah sesungguhnya memiliki kekeuatan yang luar biasa. Dalam kepemimpinan juga demikian, seorang pemimpin harus memberi semangat kepada semua pekerja untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, pekerja yang memiliki potensi yang luar biasa, walaupun terkadang kelihatan lemah dan tak memiliki apa-apa, namun jika potensi seseorang dapat digali dan dioptimalkan, akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
5. Rajin
Semut adalah serangga yang sangat rajin, apalagi ketika mereka menemukan makanan, semut akan membawa makanan tersebut sampai habis dan tidak mau berhenti bekerja sebelum makanan tersebut habis di bawa. Dalam kepemimpin harus demikian, dimana semua orang harus bekerja dengan rajin, tidak hanya rajin ketika diawasi, tetapi terus rajin bekerja walaupun tidak diawasi, oleh sebab itu perlu diciptakan sautu iklim kerja yang rajin, di mana setiap pekerja itu memiliki merasa bangga bekerja di sana.
6. Berani berkorban dan Setia Kawan
Semut, walaupun secara keloni itu banyak, namun secara individu mereka terkadang tidak memikirkan dirinya sendiri, mereka selalu mengutamakan kepentingan komunitas dan terkadang semut harus mengorban dirinya untuk hal demikian. Dalam kepemimpinan harus dikembangkan sikap bersedia berkorban demi kepentingan bersama yang lebih besar, pemimpin harus terbuka memberitahukan gambaran besar yang hendak dicapai, dan memberi kesempatan semua pekerja terlibat didalamnya, sehingga pekerja berani berkorban untuk itu.
Semut adalah serangga yang setia kawan, amatilah semut yang berkorban dan mati, oleh teman-teman semut berusaha untuk membawa mayat semut tersebut kembali ke sarang, demikian juga ketika ada semut yang terluka, maka segera semut lain menolong dan membawanya pergi menjauh. Dalam kepemimpinan juga harus mengembangkan sikap setia kawan, jika ada pekerja yang mengalami kesulitan, maka pekerja yang lain harus membantu, dengan demikian akan tercipta seuatu keharmonisan dan kekeluargaan.
7. Bijaksana
Semut adalah serangga yang bijaksana, mereka tahu kapan harus mencari makanan, kapan harus istirahat, pada musim panas, semut segera mencari makanan dan menggumpulkan makanan sebanyak mungkin, supaya ketika musim kemarau berlalu dan mereka tidak bisa bekerja, mereka masih memiliki cadangan makanan yang banyak. Dalam kepempinan harus memiliki kepemimpinan yang bijaksana, menimbang secara cermat dan tepat kebijaksanaan yang menguntungkan banyak, jika terpaksa harus ada yang berkorban, pekerja di korbankan tetapi berkorban, suatu hal yang berbeda, bijaksana dan diikuti keadilan itulah pemimpin yang bijaksana.
Jika mau diteruskan, masih banyak lagi sifat semut yang memberi inspirasi bagi kepemipinan pada Abad 21 ini, cukuplah 7 point di atas sudah dapat memberi gaya kepempinan saat ini, walaupun semut itu serangga yang kecil, namun me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar