Minggu, 19 Oktober 2014

CAGAR BUDAYA TULUNGAGUNG

Cagar Budaya Kabupaten Tulungagung

Bangsa yang maju adalah bangsa yang mau mengenalkan Obyek wisata daerahnya ke semua aspek sehingga kita sebagai penerus,bisanya melestarikan kebudayaan daerah. Leluhur Bangsa Indonesia, mewarisi kepada generasi penerus berupa warisan budaya bangsa termasuk di dalamnya sejarah dan purbakala (Benda Cagar Budaya). Berbagai ragam benda bersejarah dan purbakala banyak tersisa di wilayah Kabupaten Tulungagung karena Kabupaten Tulungagung merupakan daerah yang banyak rnemiliki peninggalan bersejarah dan purbakala.
Banyaknya peninggalan ini disebabkan lokasi Tulungagung, sangat strategis dan merupakan daerah yang berkembang pada masa kerajaan Kadiri hingga masa Kerajaan Majapahit.
Benda-benda tersebut, merupakan, bukti otentik yang menghubungkan jaman modern dengan masa lalunya. Dengan demikian diperlukan pelestarian yang seksama agar benda-benda tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Pelestarian benda-benda serta tempat bersejarah dan purbakala diatur dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1992 tentang Benda cagar Budaya.
Oleh karena itu merupakan tanggung jawab kita untuk memelihara dan mengamankan benda-benda bersejarah dan purbakala dan situs guna pelestariannya.
Diharapkan masyarakat lebih mengenali benda cagar budaya di Kabupaten Tulungagung dapat menumbuhkan kesadaran terhadap arti pentingnya Benda Cagar Budaya dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestariannya.
CANDI MIRIGAMBAR
Candi Mirigambar berlokasi Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung terbuat dari  Bahan dari Batu Bata, tampak pada Batur baru persegi, beserta sebuah undakan yang dipenuhi ornamen. Diperkirakan dibangun pada akhir Abad ke XIII hingga akhir Abad XIV pada jaman kerajaan Majapahit.
CANDI GAYATRI
Lokasi  Candi Mirigambar ini bertempat di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Candi yang berbahan batu bata, berdenah segi empat, berukuran 11,40 x 11,40 m, terdapat tokoh utama berupa arca wanita teletak pada candi Induk. Dibangun pada jaman kerajaan Majapahit masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
CANDI AMPEL
Candi Ampel berlokasi di Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung, Candi tunggal dengan didukung banyak peninggalan-peninggalan yang lainnya disekitar Candi antara lain Yoni dan dua buah Arca Dwarapala, sebuah Yoni dan beberapa balok batu Adesit.
GUA PASIRGua Pasir berlokasi Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung Berada pada lereng Bukit sampai pada dataran yang ada di bawahnya, bagian dalam gua dindingnya dihiasi relief dengan cerita Arjuna Wiwaha sedangkan pada dinding yang lain terdapat hiasan relief penggodaan Arjuna oleh Bidadari (memiliki arti penggodaan Budha oleh anak-anak perempuan Mara).
CANDI PENAMPIHAN
Candi Ampel berlokasi di desa Geger Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung, Situs ini merupakan sebuah candi berundak, teras yang membujur dari timur ke barat berada di lereng Tenggara Gunung Wilis. di bagian atas Altar terdapat sebuah prasasti yang berangka tahun 820 C. Selain itu terdapat banyak peninggalan-peninggalan yang lainnya antara lain dua buah Arca laki–laki dan sebuah Arca Ganesha  serta dua arca tokoh wanita dan sebuah bola batu.
GUA SELOMANGLENG
Lokasi Gua tersebut di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu Kabupaten  Tulungagung, Keberadaan Gua tersebut pada sebuah bongkah batu besar (Monolith) dengan bentuk mulut gua persegi empat sebanyak dua buah. Gua pertama dihiasi dengan relief dengan ukuran  panjang 360 cm, ukuran lebar 175 cm, dan ceruk (kedalaman) 380 cm.
CANDI SANGGRAHAN
Berlokasi Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu Kabupaten  Tulungagung, bangunan Candi tersebut terdiri dari sebuah bangunan induk dan dua buah sisa bangunan kecil lainnya. Bangunan induk berukuran panjang 12,60 m, ukuran lebar 9,05 m dan ukuran tingginya  5,86 m. Serta terdapat Arca Budha sebanyak 5 buah yang masing-masing mempunyai posisi Mudra yang berbeda.
MASJID DAN MAKAM SUNAN KUNING
Berlokasi Desa Macanbang Kecamatan gondang Kabupaten Tulungagung, komplek Masjid secara horizontal terbagi dua bagian antara lain areal Masjid dan areal Makam, menurut informasi Sunan Kuning adalah cikal bakal desa yang sekaligus penyebar agama Islam dimuali dari Desa Sanggrahan selanjutnya seluruh Kabupaten  Tulungagung. Diduga Masjid ini telah ada pada pertengahan Abad XVIII
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Mengenal Benda Cagar Budaya di Kabupaten Tulungagung. Tulungagung: Dinas Pariwisata Kabupaten Tulungagung, (2004).
masih banyak lagi Obyek wisata yang terdapat di Kota tulungagung bersinar yang belum diakses...insak allah 2 minggu lagi saya bisa melihatkan pada temen semua. tentang Obyek dan keindahan Kota Tulungagung ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar